Monday, December 21, 2015

Curahan Hati Seorang Murid Yang Merindukan Sekolah

Gue nggak tau apa gue kena kutuk apa gimana. Tapi, gue kangen sekolah.

Sekedar informasi, kalau hari sekolah, gue hanya membutuhkan waktu sepuluh menit untuk bangkit dari tempat tidur, mandi, mengenakan seragam, memakai kaos kaki dan sepatu, lalu mengambil jatah sarapan di meja. Gue melakukan semua itu dengan kecepatan turbo. Helaan napas panjang baru bisa gue lakukan ketika gue sudah duduk cantik di mobil.

Rutinitas pagi gue selalu seperti itu. Selalu se-buru-buru itu. Dan gue kangen rutinitas pagi gue, yang nggak bisa gue lakukan kalau lagi liburan.

Hal lain yang gue rindukan adalah lingkungan sekolah, yang omong-omong hijau banget. Banyak tanaman-tanaman yang menghiasi sisi-sisi sekolah. Gue juga kangen ayam beserta binatang-binatang lain yang ada di sekolah. Fyi, kalau lo mau ke mini zoo tapi males ke kebun binatang, lo bisa datang ke sekolah gue. Ayam? Angsa? Ikan? Kura-kura? Burung merah? Burung biru? Burung hijau? Burung kuning? Kelelawar? Ada semua di sekolah gue.

Anjing? Ada juga. Mantan gue, tuh. HAHHAHA gakdeng. Tapi beneran, di sekolah gue ada 2 anjing.

Ohya, bangunan sekolah gue mengambil perpaduan antara warna biru dan kuning, membuat siapapun yang melihat sekolah gue pasti melek. Gue bersyukur sekolah gue tidak mengecat temboknya dengan warna putih layaknya rumah sakit atau penjara. Setidaknya, fakta tersebut mengurangi satu dari beribu-ribu alasan gue benci sama sekolah.

Tapi, sebenci-bencinya gue sama sekolah, gue akan tetap merindukannya ketika liburan panjang datang.

Gue rindu duduk di bangku kelas, mendengarkan guru mengajar sampai terkantuk-kantuk. Gue juga rindu dengan setumpuk tugas dan ulangan yang saling tumpang tindih, walaupun terkadang itu semua membuat resah.

Gue rindu gila-gilaan bareng temen sekelas gue, teriak-teriak layaknya anak SD, berlari menuju kantin lalu berebutan kursi untuk duduk, dan memutuskan trend makanan kantin yang dijadikan makanan rutin kami bersama selama satu minggu atau lebih.

Aksi contek menyontek khas kelas gue yang terang-terangan, membolos kelas yang membosankan, melahap permen diam-diam juga menjadi salah satu aktivitas yang gue rindukan.

Gue kangen sama beberapa guru gue yang super gaul, yang sangat mengerti hati dan perasaan anak SMA. Tapi, gue ngga kalah kangen sama beberapa guru gue yang killer, yang kalau lagi ngajar bikin jantung mau merosot ke ujung kaki gara-gara takut disuru maju dan mengerjakan soal.

Gue juga kangen sama petugas kebersihan, satpam dan supir sekolah gue yang ramah. Senyuman mereka itu terkadang menjadi mood booster tersendiri buat gue, karena gue melihat sebuah semangat disana.

Intinya, gue kangen sekolah.

Gini nih manusia. Kalo waktu musim panas, minta hujan. Kalo musim hujan, mintanya musim panas. Kalo sekolah, minta libur. Kalo libur, minta sekolah.

Selalu seperti itu. Nggak pernah puas.

Rasa rindu gue terhadap sekolah ini membuat gue berpikir. Kalau sekarang gue kangen sekolah, gue hanya perlu menunggu hingga tanggal masuk sekolah tiba. Tapi, kalau ntar gue sudah kuliah, terus gue kangen sekolah, kemana gue harus mengobati rasa rindu gue?

Gue sempat berpikir sejenak, lalu segera mendapatkan jawabannya.

Ke masa lalu. Dengan mengenang memori yang ada. Foto dan video, chat-chat mengenai pelajaran, kumpul-kumpul di rumah temen, kerja kelompok bareng, belajar sekaligus mengerjakan ulangan sama-sama. Itu semua akan menjadi sepenggal memori, yang akan gue jadikan bekal ketika gue rindu sekolah waktu kuliah nanti. 

Maka dari itu, gue mau membuat kenangan sebanyak-banyaknya. Gue mau membuat masa-masa SMA gue se-drama mungkin, supaya setidaknya ada yang gue kenang nantinya.

Disini gue tersadar. Nggak seharusnya gue mengeluh sana-sini karna tugas dan ulangan yang menumpuk. Nggak seharusnya gue mengeluh karna capek sekolah. Nggak seharusnya gue mengeluh karna teman-teman yang terkadang menyebalkan.

Daripada mengeluh, kenapa tidak dijalani saja? Toh, hidup cuman sekali, bakal sia-sia banget kalau cuman dipake buat mengeluh.

Gue memilih untuk bersyukur. Bersyukur diberi kemampuan untuk mengerjakan ulangan, bersyukur masih punya tenaga untuk menyelesaikan tugas-tugas, bersyukur masih bisa menuntut ilmu, bersyukur mempunyai teman sekelas yang asik.

Gue bersyukur.

Hari ini, gue menemukan hal-hal yang bisa gue syukuri dalam kehidupan gue. Gimana dengan lo? Sudah bersyukur belum?  Kalau belum, gih cari hal yang bisa disyukuri. Mantan lo tambah jelek, misalnya. :)

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home